MEMAKNAI NUZULUL QUR’AN
TEPAT PADA HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-66
Alhamdulilah sekarang ini kita sudah menginjak hari ke-18 sebagai umat islam untuk menjalankan ibadah puasa. Kemarin malam tepatnya masuk waktu malam ke-17 kami melakukan sholat tarawih di masjid dekat rumah tinggal kami, pak Ustadz bertanya kepada jamaah “hari ini kita sudah memasuki tanggal 17 bulan Ramadhan. Ini hari apa Bapak-bapak, ibuk-ibuk dan adek-adek?” kami semua diam termasuk saya karena memang kami tidak mengetahuinya. Tetapi ada satu orang jamaah laki-laki menjawab “hari ini tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan turunnya wahyu Allah kepada Nabi Besar Muhammad SAW atau dengan sebutan Nuzulul Qur’an”.. saya langsung ingat “o iya ya, saya kok lupa hehehe”. Dan para jamaah lain juga lagusung serentak bilang “oooooooooo iya ya” sama kayak jawaban spontan saya. dan para ibuk-ibuk jamaah mengatakan bahwa yang jawab itu adalah Bapak dosen Universitas Diponegoro fakultas Peternakan. Saya penasaran dengan beliaunya. Saya langsung berpikir mungkin saya juga mengenalnya”. Dan memang benar saya mengenalnya pada waktu malam ke – 18 Bapak Maulana memberikan ceramah singkat di masjid sebelum diadakannya sholat tarawih.
Sekarang yang menjadi pertanyaan pula bahwa tanggal 17 Agustus yang bertepatan tanggal 17 ramadhan tepatnya bangsa Indonesia merdeka dari kaum penjajah dan berhasil memproklamasikan bangsa Indonesia merdeka. Kita tahu bahwa bapak Proklamator kita Ir. Soekarno dan Drs. Muh, Hatta merupakan seorang tokoh yang berjasa dalam momen-momen kemerdekaan tersebut. Karena pembacaan teks prokalamsi langsung dibacakan oleh Ir. Soekarno di depan ribuan rakyat Indonesia dan jutaan lain rakyat yang mendengarkan melalui radio elektronik. Ehmmm sangat mengharukan ya?
Bagaimana kita bias memaknai hal diatas?
Sekarang ini bangsa Indonesia sudah merdeka. Tapi apakah itu bisa dirasakan oleh semua warga Negara Indonesia? Mungkin tidak seluruhnya. Padahal di pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa “kemerdekaan adalah segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia……”. Tetapi kenyataannya belum bias semua merata. Banyak sekali daerah pinggiran yang belum tersentuh oleh anggaran-anggaran pemerintah. Misalnya suku-suku terpencil di daerah Papua dan Irian jaya. Mereka hidup di hutan dengan kehidupan yang sangat primitive. Sungguh dilemma…(berpikir ala seorang presiden)..
Oleh karena itu bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan ini marilah kita senantiasa menjadi manusia yang lebih baik. Selalu mentabur-kan Al-Qur’an dan memahami ayat demi ayatnya serta berusaha untuk menjalankannya. Insyallah apabila kita sering-sering membaca kitab suci ini kita senantiasa akan berpikir ulang untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar kepentingan umum. Misalnya korupsi yang marak belakangan ini.
Disaat wahyu Allah tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan berangsur-angsur di Gua Hiro’, dikala itu Nabi kita selalu berusaha untuk menghafal dan mencerna setiap ayat-ayat yang sudah diturunkan. Dan akhirnya beliau meminta bantuan kepada sahabat Usman Bin Affan untuk membukukan ayat suci tersebut ke dalam sebuah tulisandi daun lontar. Dengan tujuan untuk bisa diingat dan bisa dipelajari oleh beberapa sahabat dikala itu. Subhanallah ayat-ayat Alqur’an sebagai pedoman umat islam ini sampai sekarang tetap hidup dan akan selalu hidup didalam sanubari masing-masing umat islam.
HUBUNGANNYA ANTARA NUZULLUL QUR”AN VS HARI PROKLAMASI 17 AGUSTUS
Mengapa saya menempatkan Nuzullul Qur’an di awal daripada Hari Proklamasi 17 Agustus. Karena apabila kita bisa memaknai tentang Nuzullul Qur’an insyallah Hari Proklamasi kemerdekaan ini akan bisa kita rasakan dengan penuh semangat dan menambah kecintaan kita kepada Bangsa kita tercinta. Semakain banyak umat islam yang memahami ayat-yat suci Al’Qur’an semakin banyak pula manusia yang mampunya moral yang positif. INGAT..dalam Al-Qur’an banyak sekali dijelaskan bagaimana kita menjadi pemimpin yang baik, bagaimana kita bisa hidup bermasyarakat, dan perbuatan-perbuatan yang melanggar syariat Islam serta hukuman bagi orang yang Fasik atau melanggar ayat-ayat suci Al-Qur’an. Apabila semua pemimpin-pemimpin pemerintahan serta wakil-wakil rakyat dan semua masyarakat memahami bacaan Al’Qur’an maka untuk tindakan negative misalnya memperkaya diri sendiri dan keluarga, tidak menghiraukan jeritan rakyat yang miskin, tidak menghiraukan infrastruktur dll akan berkurang atau mungkin bisa hilang.
Coba kalau pemimpin-pemimpin pemerintahan serta wakil-wakil rakyat dan semua masyarakat memahami bacaan Al’Qur’an dengan benar maka proklamasi kemerdekaan RI ini akan sungguh bermakna. Semua rakyat akan merasa merdeka, baik batin maupun lahir mereka. Semua akan merasa dihargai dan menghargai sebagai anak-anak bangsa. (berpikir)
Semoga dengan bertepatannya hari Proklamasi kemerdekaan RI ke – 66 dengan bertepatan jatuhnya Nuzullul Qur’an kita sebagai bangsa Indonesia pada khususnya dan manusia dunia pada umumnya senantiasa bisa memaknai hidup secara positif. Amin
Dengan islam kita damai, dengan islam kita sejahtera, dengan islam kita Berjaya, dengan proklamasi 17 Agustus kita merdeka….jayalah bangsaku…MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam dulu yach..