Rabu, 12 Oktober 2011

HIDUP BAHAGIA DALAM ISLAM

Ibnu Abbas RA adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat teladan dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW. Suatu hari ia ditanya oleh para tabi’in tentang kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab, ada tujuh indicator kebahagiaan dunia.
1.       Qalbun Syakirun
Atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qanaah) sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangat memahami sifat-sifat Allah SWT sehingga apa pun yang diberikan Allah, ia menerimanya. Rasul SAW bersabda “kalau kita sedang sulit, perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”.
2.      Al –Azwaju Shalihah,
Yaitu pasangan hidup yang sholeh. Pasangan yang demikian akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang saleh pula.
3.      Al-Auladun Abrar
Yaitu anak sholeh. Saat Rasulullah SAW sedang tawaf, beliau bertemu seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Selesai Tawaf Rasul bertanya “Kenapa pundakmu?” “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya seorang ibu yang sudah uzur. Saya sangat mencintai beliau dan tidak pernah melepaskannya. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, saat sholat, atau ketika beristirahat. Selain itu, sisanya selalu menggendongnya, “jawab anak muda tadi.
Anak muda itu bertanya kepada Rasulullah “Ya Rasul, apakah aku sudah berbakti kepada orang tua?” sambil anak muda itu, Rasul berkata “sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak sholeh, anak berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orang tuamu tidak akan terbalaskan olehmu”.
4.      Albiatu Shalihah
Yaitu lingkungan yang kondusif. Rasul menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang shalih.
5.      Al-Malu halal atau harta yang halal
Paradigm dalam islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta, melainkan halalnya. Ini berarti islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim didalam bab sedekah, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “kamu berdoa sudah bagus, namun makanan, minuman dan pakaian serta tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan?”.
6.      Tafaquh Fi Ad-Din
Atau semangat untuk memahami agama. Hal ini diwujudkan dalam memahami ilmu-ilmu agama islam. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu.
7.      Umur yang berkah
Selain berusaha keras, juga berdoa kepada Allah untuk dapat menggapai ke tujuh indicator itu. “Robbana aatina fid duun-yaa has anah” (Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan akherat). Wa fil akhirati hasanah (serta kebahagiaan akherat). Kebahagiaan akherat bukanlah surge, melainkan rahmat Allah. “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surge. “lalu para sahabat bertanya “Bagaimana dengan engkau ya Rasulullah?” jawab Rasul “Amal solh saya pun juga tidak cukup”. Lalu sahabat bertanya “Kalau begitu, dengan apa kita masuk surge? Nabi SAW menjawab, kita dapat masuk surge hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata.”

Sumber : Pengajian Ahad Pagi Istiqomah Ungaran bersama IPHI Ungaran.